Sabtu, 09 Maret 2013

Protokol Jaringan Komputer

Protokol Jaringan Komputer Protokol Jaringan adalah perangkat aturan yang digunakan dalam jaringan, Protokol adalah aturan main yang mengatur komunikasi pertukaran data dalam sebuah jaringan. Protokol mengurusi segala hal dalam komunikasi data, mulai dari kemungkinan perbedaan format data yang dipertukarkan hingga ke masalah koneksi listrik dalam jaringan. Dalam suatu jaringan komputer, terjadi sebuah proses komunikasi antar entiti atau perangkat yang berlainan sistemnya. Entiti atau perangkat ini adalah segala sesuatu yang mampu menerima dan mengirim. Untuk berkomunikasi mengirim dan menerima antara dua entiti dibutuhkan saling-pengertian di antara kedua belah pihak. Pengertian inilah yang dikatakan sebagai protokol. Jadi protokol adalah himpunan aturan-aturan main yang mengatur komunikasi data. Protokol mendefinisikan apa yang dikomunikasikan bagaimana dan kapan terjadinya komunikasi. Elemen-elemen penting daripada protokol adalah : syntax, semantics dan timing. * Syntax mengacu pada struktur atau format data, yang mana dalam urutan tampilannya memiliki makna tersendiri. Sebagai contoh, sebuah protokol sederhana akan memiliki urutan pada delapan bit pertama adalah alamat pengirim, delapan bit kedua adalah alamat penerima dan bit stream sisanya merupakan informasinya sendiri. * Semantics mengacu pada maksud setiap section bit. Dengan kata lain adalah bagaimana bit-bit tersebut terpola untuk dapat diterjemahkan. * Timing mengacu pada 2 karakteristik yakni kapan data harus dikirim dan seberapa cepat data tersebut dikirim. Sebagai contoh, jika pengirim memproduksi data sebesar 100 Megabits per detik (Mbps) namun penerima hanya mampu mengolah data pada kecepatan 1 Mbps, maka transmisi data akan menjadi overload pada sisi penerima dan akibatnya banyak data yang akan hilang atau musnah. Setiap jenis topologi jaringan memiliki protokol tertentu, misalnya pada topologi Bus dikenal protokol Ethernet, dan pada topologi Cincin dikenal protokol Token-Ring. Protokol standard komunikasi data yang menjadi acuan dalam perancangan hardware maupun software jaringan adalah: Model Referensi OSI (Open System Interconnection) yang ditetapkan oleh organisasi acuan sedunia ISO (International Standard Organization). Menurut OSI komunikasi antara dua komponen dalam jaringan memerlukan 7 lapisan, mulai dari lapisan Aplikasi, dimana pengguna memulai pengiriman datanya, hingga ke lapisan Fisik, dimana data dalam bentuk sinyal listrik di-transmisikan melalui media komunikasi. Protokol jaringan praktis yang digunakan dewasa ini pada jaringan Internet maupun Intranet adalah protokol Model Referensi TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol). Protokol TCP/IP ini merupakan penyederhanaan dari OSI dengan menggabungkan lapisan-lapisannya sehingga tersisa hanya 5 lapisan. Perbandingan kedua protokol ini disajikan pada gambar berikut: Fungsi utama masing-masing lapisan OSI : Lapisan Fungsi Lapisan * Application (Aplikasi) Lapisan yang menangani program aplikasi yang digunakan oleh user dalam mengirim/menerima data, misalnya program e-mail, Messenger, Browser, dsb * Presentation (Presentasi) Lapisan ini melakukan presentasi data, perubahan format agar terjadi kesesuaian antara pengirim dan penerima * Session (Sessi) Lapisan ini yang membuka koneksi antara dua komponen yang berkomunikasi, menjaga koneksi selama komunikasi berlangsung dan memutuskan-nya ketika selesai * Transport (Transport) Lapisan ini yang menjamin pengiriman data dari satu komponen ke komponen lainnya yang berkomunikasi * Network (Jaringan) Lapisan yang mengatur rute dari paket data melalui jaringan, sehingga paket ini bisa sampai ke tujuan * Data Link (Sambung Data) Lapisan yang menjamin paket-paket data terbebas dari kesalahan ketika disampaikan ke penerima * Physical (Fisik) Lapisan yang menangani medium fisik / koneksi listrik yang menghubungkan dua komponen yang berkomunikasi. Fungsi utama masing-masing lapisan TCP/IP : Lapisan Fungsi Lapisan * Physical (Fisik) Lapisan yang menangani antarmuka antara medium transmisi dengan peralatan. Karakteristik fisik, seperti medium, bentuk signal, kecepatan signal, ditentukan pada lapisan ini. * Network Access (Jaringan) Lapisan ini menangani rute data dan akses antara dua komputer yang saling berkomunikasi dalam jaringan yang sama. Lapisan ini juga memeriksa alamat penerima data, menetapkan prioritas pengiriman. * Internet Lapisan ini menangani rute data dan akses antara dua komputer yang berkomunikasi dalam jaringan yang berbeda. Lapisan ini menggunakan protokol Internet untuk memilih rute data dalam jaringan yang beragam. * Transport Lapisan yang menjamin reliabilitas pengiriman paket-paket data, serta mengatur urutan paket tersebut. Protokol TCP digunakan pada lapisan ini. * Application (Aplikasi) Lapisan ini menangani berbagai aplikasi yang akan menggunakan jaringan. Protokol TCP/IP mengenali tiap terminal dalam jaringan melalui nomer IP (IP number), setiap komputer harus memiliki nomer IP yang berbeda. Nomer IP dewasa ini menggunakan bilangan biner 32 bit yang dibagi menjadi 4 bagian masing-masing 8 bit, sebagai contoh dalam jaringan intranet biasa digunakan nomer IP untuk satu komputer sebagai berikut : 192.168.1.10, dan pada jaringan yang sama nomer IP komputer lainnya adalah : 192.168.1.15, dan sebagainya. Selain kedua protokol diatas dikenal pula protokol akses media, protokol antar jaringan, dan protokol transport data. Protokol akses media adalah protokol pada lapisan fisik dan lapisan data-link, mengatur bagaimana data disalurkan pada media fisik dan bagaimana data diakses dari media fisik. Protokol akses media yang terkenal adalah protokol ethernet yang biasa disebut sebagai CSMA/CD (Carrier Sense Multiple Access / Collision Detection) dan Token-Ring. CSMA/CD mengatur data pada topologi bus dan topologi star. Token-Ring mengatur data pada topologi ring yang menggunakan media kabel koaksial, pada topologi ring dengan kabel serat optik digunakan protokol FDDI (Fiber Distributed Data Interface). CSMA/CD yang di-standarisasi sebagai IEEE 802.3 memiliki prinsip kerja sebagai berikut: 1. Terminal yang akan mengirim data melalui media harus memeriksa media apakah dalam keadaan sibuk (ada yang pakai) atau tidak (carrier sense). 2. Bila tidak sibuk maka segera kirim data melalui media 3. Bila sibuk maka terminal harus terus mendengarkan (memeriksa) berulang-kali hingga tidak sibuk. 4. Bila karena suatu hal terjadi tabrakan (dua terminal secara bersamaan mendeteksi media pada keadaan tidak sibuk, keduanya mengirim data pada saat yang sama), maka sinyal gangguan akan dikirim ke semua terminal (collision detection), dan kedua terminal yang bertabrakan akan di-stop untuk mengirim data sementara waktu. 5. Setelah sinyal gangguan berlalu beberapa saat maka terminal dapat mulai berlomba untuk mendapatkan media. Token-Ring adalah protokol akses media pada topologi cincin yang distandarisasi sebagai IEEE 802.5. Token adalah sebuah frame data kecil yang dialirkan (sirkulasi) satu-arah ke semua terminal dalam jaringan cincin. Prinsip kerjanya sebagai berikut: 1. Terminal yang akan mengirim data harus menunggu untuk mendeteksi adanya token yang melintas pada koneksi-nya. 2. Ketika ada token, dan token ini bebas, maka terminal ini akan mengubah bit token menjadi terpakai kemudian menyertakan frame data untuk di-sirkulasi dalam jaringan. 3. Setiap terminal akan memeriksa: apakah data yang dibawa token ini adalah untuknya atau bukan. Apabila frame data ini bukan untuknya maka frame diteruskan ke terminal berikutnya. 4. Apabila frame data ini untuknya maka data akan diambil kemudian bit token diubah menjadi bebas (kosong). 5. Apabila token dan frame data tidak ada yang mengambil-nya maka token akan dibebaskan pada saat melintas kembali ke terminal pengirim.
Read More..

Selasa, 29 Januari 2013

Konfigurasi Add User di Windows Server 2003

Konfigurasi Add User di Windows Server 2003
  1. Dari menu Start Windows pilih Administrative Tools | Computer Management. Jika item menu ini tidak ada,Anda baik bukan administrator untuk komputer atau server adalah kontroler domain dan Anda perlu untuk membuat user domain bukan. 
  2. Dari dialog Computer Management, arahkan ke System Tools | Pengguna dan Grup Lokal | Pengguna pada panel sebelah kiri, klik kanan pada User dan pilih pengguna baru dari menu pop up. 
  3. Dalam dialog Pengguna Baru, masukkan prtracker, PR-Tracker dan Sistem Masalah Tracking untuk Nama pengguna, Nama lengkap dan Deskripsi, masing-masing. 
  4. Hapus tanda centang kotak Pengguna harus mengubah sandi pada login berikutnya dan kemudian memeriksa kotak Sandi pernah Habis. 
  5. Klik tombol Create untuk membuat pengguna dan kemudian klik tombol Tutup. 
  6. Langkah opsional berikut: double-klik username prtracker pada panel sebelah kanan. 
  7. Dari dialog prtracker Properties, pilih tab Anggota Of dan klik tombol Add. 
  8. Dari dialog Pilih Grup dan di kotak Nama, Administrator jenis dan klik tombol OK. Juga, tambahkan user prtracker menjadi anggota User Group DCOM.
Read More..

Senin, 28 Januari 2013

Konfigurasi File Server di Windows 2003

Konfigurasi File Server di Windows 2003

    File Server merupakan sebuah komputer yang terdapat dalam sebuah jaringan yang menjadi dasar utama dalam menyediakan akses untuk berbagi disk, seperti berbagi file (musik, video, dokumen, database,dll). Dengan adanya File Server, maka seluruh client di jaringan bisa memanfaatkan data – data yang ada File Server untuk digunakan.
Di Windows 2003 terdapat fitur server yaitu file server. File Server ini sama fungsinya seperti sharing folder pada umumnya. Seperti berbagi data file musik, video, dokumen dll. Di


clip_image002
Pada keadaan awal, klik tombol start lalu klik Manage Your Server.
clip_image004
Maka jendela manage your server akan keluar. Klik Add or remove role.
clip_image006
Maka masukkan CD Installasi Windows 2003 terlebih dahulu sebelum melanjut. Klik Next.
clip_image008
Maka settingan LAN anda akan dideteksi.
clip_image010
Klik pada File Server. Kemudian klik Next.
clip_image012
Jika anda ingin menggunakan kuota penggunaan harddisk cheklist Set up default disk quotas dan atur batas penggunaan harddisk. Jika tidak ingin, biarkan saja. Klik Next.
clip_image014
Pilih saja No. Agar performa server tidak terganggu akibat indexing service yang terus menerus menindex isi dari harddisk. Indexing ini berguna ketika ingin mencari file dalam storage file server. Jadi file dapat dicari dengan cepat. Kemudian klik Next.
clip_image016
Maka akan ada tampilan rincian item yang akan diinstall. Klik Next untuk memulai.
clip_image018
Selanjutnya maka akan muncul jendela baru. Disini kita akan menentukan letak folder atau partisi yang akan digunakan sebagai tempat file server.
clip_image020
Pada folder path tentukan lokasi yang akan disharing menggunakan file server.
clip_image022
Selanjutnya isikan nama share dari folder tersebut di Share name dan isikan deskripnya di Description. Untuk mengkakses folder tersebut maka terdapat alamatnya di bagian share path. Simpan dan gunakan alamat tersebut sebagai alamat akses folder yang akan disharing. Klik Next jika sudah.
clip_image024
Pilih hak permisi bagi orang yang mengakses folder tersebut. Sebaiknya pilih saja All users have read-only access. Kemudian klik Next.
clip_image026
Maka sharing telah selesai dilakukan. Klik close.
clip_image028
Dan anda sudah selesai membuat komputer server anda menjadi File Server.

Read More..

Konfigurasi Mail Server di Windows 2003

Konfigurasi Mail Server di Windows 2003


1. Pertama kita masukkan CD Windows Server 2003 pada CD-ROM
2. Mulai dengan klik start menu
3. Lalu pilih “Control Panel”
4. Kemudian pilih “add or remove programs”
5. Setelah itu pilih “add or remove windows components”
6. Pada windows components beri tanda centang pada “E-mail Services”
7. Tunggu beberapa saat ketika pengcopyan. Setelah itu klik Finish
8. Setelah diinstall, klik Start Menu à Administrative Tools à POP3 Service
9. Setelah itu klik kanan pada jendela POP3 service, kemudain klik properties
10. Pada jendela server Properties beri tanda centang pada “Require Secure Password… dan Create an Associated…”, untuk menambah keamanan komunikasi antara e-mail server dan e-mail client. Serta setiap anda membuat kotak surat baru, maka akan dibuatkan user sesuai dengan nama kotak surat yang anda buat. Lalu klik OK untuk mengakhiri konfigurasi POP3 Service
11. Setelah itu buat domain pada POP3 yang sama dengan nama domain server.
12. Kemudian klik Add Mailbox pada kotak dialog sebelah kanan untuk membuat mailbox
13. Buat 2 nama mailbox beserta passwordnya.
14. Untuk mengetes klik Start Menu à All Programs à Outlook Express
15. Pada Outlook Express pilih Tools à Account… untuk membuat account
16. Setelah tampil Internet accounts, klik Add untuk membuat email baru
17. Kemudian tampil jendela your name, kita diminta tentukan nama pada mailbox penerima email. Contoh :
· Display name : Hantu
Setelah itu next
18. Setelah itu pada wizard à internet email address ketik alamat email yang sama dengan nama emailbox sebelumnya. Contoh :
· E-mail address : hantu@boss.com
Setelah itu next
19. kemudian kita diminta untuk menetnukan incoming mail (POP3, IMAP or HTTP) server dan outgoing mail (SMTP) server diisi dengan nama domail server kita. Contoh :
· Incoming mail… : http://www.boss.com
· Outgoing mail… : http://www.boss.com
Klik next
20. Pada jendela internet mail logon. Dibagian account name isi dengan nama mailbox alamat email yang telah ditentukan sebelumnya. Masukkan password sesuai dengan password mailbox account.
21. Setelah itu klik Finish.
22. Lakukan hal yang sama pada computer client anda untuk mengetes jalannya mail server.
23. Agar terdapat perbedaan, klik kanan pada email http://www.boss.com dan http://www.boss.com1 tukar dengan nama “hantu” untuk Hantu dan “setan” untuk Setan.
24. Untuk mengetes mail server buka program Outlook express
25. Klik Toolbar, Create Mail untuk membuat surat yang akan dikirimkan
26. Pada jendela message, isi datanya seperti contoh berikut
· To : setan@boss.com (isikan dengan alamat email tujuan)
· Cc : (isikan dengan alamat email lainnya akan menerima email kiriman anda)
· Subject : (isikan dengan perihal dari email kita)
27. Setelah itu buatlah pesan sesuai keinginan kita. Kemudian klik tombol “send”.
28. Untuk melihat email yang telah dikirim, klik folder Sent items.
29. Jika tidak ada masalah, pesan tadi akan tersampaikan pada computer client.

Kesimpulan

Mail Sever digunakan untuk melayani pengiriman data antara client ke client atau clien ke server. Mail server juga mempermudah kita dalam pengiriman data karena cepat.

Read More..

Konfigurasi DHCP Server di Windows 2003


Konfigurasi DHCP SERVER di Windows 2003


 
DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah protokol yang berbasis arsitektur
client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian alamat IP dalam satu jaringan. 
Sebuah jaringan lokal yang tidak menggunakan DHCP harus memberikan alamat IP kepada
semua komputer secara manual. Jika DHCP dipasang di jaringan lokal, maka semua komputer 
yang tersambung di jaringan akan mendapatkan alamat IP secara otomatis dari server DHCP. 
Selain alamat IP, banyak parameter jaringan yang dapat diberikan oleh DHCP, seperti default 
gateway dan DNS server.
Langkah-langkah Konfigurasi DHCP Server
1. Pertama kita masukkan CD Windows Server 2003 pada CD-ROM
2. Mulai dengan klik start menu
3. Lalu pilih “Control Panel”
4. Kemudian pilih “add or remove programs”
5. Setelah itu pilih “add or remove windows components”
6. Pada windows components pilih “networking services”
7. Kemudian pilih “Detail”
8. Pada networking services, beri tanda “centang” pada DHCP. kemudian next
9. Tunggu beberapa saat untuk pencopyan data. Lalu Finish
10. Setelah DHCP diinstall, pada administrative tools, pilih DHCP
11. Pada DHCP klik kanan, lalu pilih “New scope”
12. Pada new scope wizard, klik Next untuk melanjutkan
13. Setelah itu isi nama scope sesuai dengan keinginan kita. Contoh :
· Name : boss
· Description : konfigurasi DHCP
Seperti pada gambar. Lalu klik Next
14. Pada IP Address Range yang akan digunakan client isi Start IP Address, End IP Address dan Subnet masknya. Contoh :.
· Start IP Address : 172.24.0.3
· End IP Address : 172.24.0.5
· Length : 29
· Subnet Mask : 255.255.255.248
Lalu klik Next.
15.Pada Add exclusions atau IP yang tidak boleh digunakan oleh client. isi start IP address dan end IP address. Contoh :
· Start IP Address : 172.24.0.1
· End IP Address : 172.24.0.2
Lalu Next.
16. Kemudian muncul Lease Duration. untuk menentukan berapa lama client bisa menggunakan IP Address yang diberikan Server. Contoh :
· Days : 14
· Hours : 14
· Minutes : 14
Kemudian Next.
17. Lalu muncul Configure DHCP Options, pilih “Yes, I want to configure these option now”. Lalu Next”
18. Pada Router (Default Gateway) isi IP Addressnya. Contoh :
· IP Address : 172.24.0.1
Lalu Add
Kemudian Next.
19. Domain Name and DNS Server isi Parent Domain, Server name dan Add IP Address. Contoh :
· Parent Domain : boss.com
· Server name : http://www.boss.com
· IP Address : 172.24.0.1
Setelah itu IP Address di Add
Apabila kita telah menginstall DNS, apa bila kita mengisi Server name sesuai dengan nama server, IP addressnya akan muncul dengan otomatis. Jika belum, kita akan mengisi manual.
Lalu Next.
20. Pada WINS Servers, Lewati saja. Klik Next.
21. Pada Activate Scope, pilih “Yes, I want to activate this scope now”. Lalu Next.
22. Setelah itu Finish.

Test SERVER DHCP pada Client

  1. Mulai dari “Start Menu”
  2. Lalu pilih “Control Panel”
  3. Kemudian pilih “Network Connection”
  4. Klik kanan pada icon “Local Area Network” pilih “Properties”
  5. Lalu pilih “Internet Protocol (TCP/IP)”, klik “Properties”.
  6. Di sini kita akan “Obtain an IP Address automatically” IP kita.
  7. Setelah itu OK.
  8. Kemudian kita jalankan “Run”, dan ketikkan “cmd” lalu OK
  9. pada command prom, ketikkan “ipconfig /all” [ENTER]
  10. Jika berhasil, maka ip pada computer kita telah diberikan oleh Server DHCP
  11. Lalu klik OK
  12. Klik OK sekali lagi.

Kesimpulan

Dengan adanya DHCP, server dapat memberikan IP Address secara otomatis kepada Client dan mempermudah Client untuk mendapatkan IP Address.














 


DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah protokol yang berbasis arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian alamat IP dalam satu jaringan. Sebuah jaringan lokal yang tidak menggunakan DHCP harus memberikan alamat IP kepada semua komputer secara manual. Jika DHCP dipasang di jaringan lokal, maka semua komputer yang tersambung di jaringan akan mendapatkan alamat IP secara otomatis dari server DHCP. Selain alamat IP, banyak parameter jaringan yang dapat diberikan oleh DHCP, seperti default gateway dan DNS server.
Langkah-langkah Konfigurasi DHCP Server
1. Pertama kita masukkan CD Windows Server 2003 pada CD-ROM
2. Mulai dengan klik start menu
3. Lalu pilih “Control Panel”
4. Kemudian pilih “add or remove programs”
5. Setelah itu pilih “add or remove windows components”
6. Pada windows components pilih “networking services”
7. Kemudian pilih “Detail”
8. Pada networking services, beri tanda “centang” pada DHCP. kemudian next
9. Tunggu beberapa saat untuk pencopyan data. Lalu Finish
10. Setelah DHCP diinstall, pada administrative tools, pilih DHCP
11. Pada DHCP klik kanan, lalu pilih “New scope”
12. Pada new scope wizard, klik Next untuk melanjutkan
13. Setelah itu isi nama scope sesuai dengan keinginan kita. Contoh :
· Name : boss
· Description : konfigurasi DHCP
Seperti pada gambar. Lalu klik Next
14. Pada IP Address Range yang akan digunakan client isi Start IP Address, End IP Address dan Subnet masknya. Contoh :.
· Start IP Address : 172.24.0.3
· End IP Address : 172.24.0.5
· Length : 29
· Subnet Mask : 255.255.255.248
Lalu klik Next.
15.Pada Add exclusions atau IP yang tidak boleh digunakan oleh client. isi start IP address dan end IP address. Contoh :
· Start IP Address : 172.24.0.1
· End IP Address : 172.24.0.2
Lalu Next.
16. Kemudian muncul Lease Duration. untuk menentukan berapa lama client bisa menggunakan IP Address yang diberikan Server. Contoh :
· Days : 14
· Hours : 14
· Minutes : 14
Kemudian Next.
17. Lalu muncul Configure DHCP Options, pilih “Yes, I want to configure these option now”. Lalu Next”
18. Pada Router (Default Gateway) isi IP Addressnya. Contoh :
· IP Address : 172.24.0.1
Lalu Add
Kemudian Next.
19. Domain Name and DNS Server isi Parent Domain, Server name dan Add IP Address. Contoh :
· Parent Domain : boss.com
· Server name : http://www.boss.com
· IP Address : 172.24.0.1
Setelah itu IP Address di Add
Apabila kita telah menginstall DNS, apa bila kita mengisi Server name sesuai dengan nama server, IP addressnya akan muncul dengan otomatis. Jika belum, kita akan mengisi manual.
Lalu Next.
20. Pada WINS Servers, Lewati saja. Klik Next.
21. Pada Activate Scope, pilih “Yes, I want to activate this scope now”. Lalu Next.
22. Setelah itu Finish.

Test SERVER DHCP pada Client

  1. Mulai dari “Start Menu”
  2. Lalu pilih “Control Panel”
  3. Kemudian pilih “Network Connection”
  4. Klik kanan pada icon “Local Area Network” pilih “Properties”
  5. Lalu pilih “Internet Protocol (TCP/IP)”, klik “Properties”.
  6. Di sini kita akan “Obtain an IP Address automatically” IP kita.
  7. Setelah itu OK.
  8. Kemudian kita jalankan “Run”, dan ketikkan “cmd” lalu OK
  9. pada command prom, ketikkan “ipconfig /all” [ENTER]
  10. Jika berhasil, maka ip pada computer kita telah diberikan oleh Server DHCP
  11. Lalu klik OK
  12. Klik OK sekali lagi.

Kesimpulan

Dengan adanya DHCP, server dapat memberikan IP Address secara otomatis kepada Client dan mempermudah Client untuk mendapatkan IP Address.

Read More..

Konfigurasi DNS Server Windows 2003

Konfigurasi DNS Server Windows 2003

 

DNS (Domain Name System, bahasa Indonesia: Sistem Penamaan Domain
adalah sebuah sistem yang menyimpan informasi tentang nama host maupun nama domain dalam
bentuk basis data tersebar (distributed database) di dalam jaringan komputer, misalkan: Internet. 
DNS menyediakan alamat IP untuk setiap nama host dan mendata setiap server transmisi surat
 (mail exchange server) yang menerima surat elektronik (email) untuk setiap domain.
Langkah-langkah konfigurasi DNS Server
1. Pertama kita masukkan CD Windows Server 2003 pada CD-ROM
2. Mulai dengan klik start menu
3. Lalu pilih “Control Panel”
4. Kemudian pilih “add or remove programs”. Setelah anda memilih Add or remove a rool, computer akan bekerja dan segera tampil tayangan berikutnya.
5. Tidak lama setelah itu, computer menampilkan semua komponen yang telah diinstall. Lalu kita pilih “add or remove windows components”
6. Pada windows components pilih “Networking services” untuk menginstall apa yang kita butuhkan.,
7. Kemudian pilih “Detail”
8. Pada detail networking services, beri tanda “centang” pada DNS. Kemudian Next untuk melanjutkannya
9. Tunggu beberapa saat supaya computer mencopy file dari Cd. Lalu Finish
10. Setelah DNS diinstall, pilih “DNS” pada “Administrative tools”
11. Setelah tampil klik kanan pada “Forward Lookup Zones”, lalu kita pilih “New Zone…”
12. Klik Next untuk melanjutkannya.
13. Pada “Zone Type” atau Tipe zona, kita pilih “Primary zone”. Lalu klik next untuk keterangan selanjutnya.
14. Setelah itu kita akan mengisi nama zona. Contohnya :
· Zone name : boss.com
Lalu klik next lagi.
15. Setelah itu muncul kotak dialog “Zone File”. Kita akan memilih “Create a new file with this file name” untuk membuat file baru dengan nama yang tertera pada bawah option. Setelah itu klik next
16. Pada “Dynamic Update” biarkan saja pilihan kita pada “Do not allow dynamic updates”. Kemudain klik next
17. Setelah semua Complete., klik Finish.
18. Pada folder Forward Lookup Zones telah ada folder boss.com. sekarang kita akan membuat “Host” pada folder “boss.com”
19. Klik kanan pada “boss.com”, lalu pilih “New Host(A)…”
20. Lalu kita isi nama dan IP Addressnya. Contoh :
· Name (uses parent domain name if blank) : www
· IP_address : 172.24.0.1
Setelah diisi, klik “Add Host”. Host pun telah terbuat. Lalu kita akan membuat Alias baru atau pengganti nama dari IP Address menjadi nama server
21. Klik kanan pada “boss.com”, lalu pilih “New Alias (CNAME)…”
22. Pada “New Resource Record”, isi nama pada “Alias name (uses parent domain if left blank)”. Lalu klik “Browse untuk mencari host yang telah kita buat sebelumnya tadi. Kemudian klik ok
23. Konfigurasi DNS pun selesai
Read More..